Postingan

(0812-3583-4961) Sejarah Rumah Sakit Karsa Husada Batu

Gambar
Sejarah Rumah Sakit Karsa Husada Batu Rumah Sakit Paru Batu didirikan pada tahun 1912 pada masa penjajahan Belanda dengan pelayanan rawat jalan untuk penyakit paru yang berlokasi di kota Batu.  ( Sejarah Rumah Sakit Karsa Husada Batu) Pada tanggal 20 Maret 1934 dibuka ruang perawatan (Rawat Inap) yang diresmikan oleh Mas Soemarto (Patih Kabupaten Malang), JA Seven (Poning Master), de Ruyter de Wild (Voorith Bob) dan dikenal dengan nama “SANATORIUM”.  ( Sejarah Rumah Sakit Karsa Husada Batu) Pada masa penjajahan Belanda, Rumah Sakit Paru dikuasai oleh Pemerintah Belanda dan dijadikan Rumah Sakit Belanda.   ( Sejarah Rumah Sakit Karsa Husada Batu) Sejarah Rumah Sakit Karsa Husada Batu Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Rumah Sakit Paru diserahkan sepenuhnya ke Republik Indonesia khususnya ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur.  ( Sejarah Rumah Sakit Karsa Husada Batu) Berdasarkan pada Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 37 Tahun 2000 dan Keputusan

(0812-3583-4961) Sejarah Rumah Sakit Darmo

Gambar
Sejarah Rumah Sakit Darmo  Rumah Sakit Darmo  adalah sebuah gedung di Surabaya, Jawa Timur yang dahulu dipakai Jepang sebagai Kamp Interniran Anak-anak dan Wanita. Setelah pasukan Sekutu datang, kamp ini diambil alih Let. Kol. Rendall. Pada tanggal 27 Oktober 1945 gedung ini menjadi pusat pertahanan pasukan Brigjen Mallaby. (Sejarah Rumah Sakit Darmo ) Rumah Sakit Darmo didirikan oleh sekelompok orang Belanda yang dipimpin HJ. OFFERHAUS pada tanggal 9 Juni 1897. Awalnya, Rumah Sakit Darmo diberi nama “SOERABAJASCHE ZIEKEN VERPLEGING” Pada permulaan tahun 1898, sebuah klinik didirikan di Jalan Ngemplak, Surabaya, dengan kapasitas 78 tempat tidur. Klinik tersebut dipimpin oleh Zr. Bonnekamp.  (Sejarah Rumah Sakit Darmo ) Sejarah Rumah Sakit Darmo  Klinik tersebut kemudian diubah menjadi Hotel Ngemplak dan saat ini dikenal sebagai Asrama Brimob Ngemplak. Tahun 1921.  (Sejarah Rumah Sakit Darmo ) Perkumpulan “Soerabajasche Zieken Verpleging” (SZV) membeli sebidang tanah di Jl.

(0812-3583-4961) Sejarah Rumah Sakit Simpang Surabaya

Gambar
Sejarah Rumah Sakit Simpang Surabaya Pada awalnya Rumah Sakit di Simpang ini memiliki nama Centrale Burgerlijke Zienkeninrichting kemudian terkenal dengan sebutan Centrale Burgerlijke Ziekenhuis (CBZ). (Sejarah Rumah Sakit Simpang Surabaya) Namun ada juga yang menyebut Simpang Hospital atau Rumah Sakit Simpang. Rumah sakit ini didirikan atas perintah Deandels (1808) demi melengkapi keberadaan rumah sakit sebelumnya yang relatif baik. namun bangunannya terlalu rendah serta pengap. Tetapi pembangunan rumah sakit yang satu ini juga mengalami bongkar-bangun hingga beberapa kali.  (Sejarah Rumah Sakit Simpang Surabaya) karena pengerjaannya yang terbilang tergesa-gesa serta strukturnya yang terlalu lemah. Rumah sakit ini juga mengalami penambahan ruang. Sejarah Rumah Sakit Simpang Surabaya dari semula hanya mampu menampung sekitar 150 orang hingga menjadi cukup untuk 200 orang. Namun karena rumah sakit ini banyak mendapat rujukan pasien. dari Surabaya hingga bahkan Jawa Timur

(0812-3583-4961) Sejarah Rumah Sakit PGI Cikini

Gambar
Sejarah Rumah Sakit PGI Cikini Cikal bakal RS PGI CIKINI lahir ketika pada tanggal 15 Maret 1895 . Dominee Cornelis de Graaf dan isterinya, Ny. Adriana J de Graaf Kooman mendirikan Vereeniging Voor Ziekenverpleging In Indie atau perkumpulan orang sakit di Indonesia. (Sejarah Rumah Sakit PGI Cikini) Balai pengobatan pun dibuka di Gang Pool (dekat Istana Negara) pada 1 September 1895, sebagai wadah pelayanan kesehatan. Dominee de Graaf & Ny mencari dana untuk mengawali pekerjaan pelayanan ini dan mereka memperoleh sumbangan senilai 100.000  gulden dari Ratu Emma (Ratu Belanda saat itu). Sejarah Rumah Sakit PGI Cikini Dari sumbangan ini maka dibelilah Istana Pelukis Raden Saleh pada Juni 1897 dan kegiatan pelayanan kesehatan dialihkan ke gedung ini. Pada tanggal 12 Januari 1898, pelayanan pun ditingkatkan menjadi Rumah Sakit dan diresmikan sebagai Rumah Sakit Diakones yang pertama di Indonesia. Mengingat sebagian besar sumbangan yang diterima berasal dari Ratu Emma, ma

(0812-3583-4961) Sejarah Rumah Sakit Persada Malang

Gambar
Sejarah Rumah Sakit Persada Malang PERSADA HOSPITAL adalah rumah sakit yang berada di kawasan strategis di Kota Malang, terletak di Jalan Panji Suroso. (Sejarah Rumah Sakit Persada Malang) Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing Kota Malang dan berjarak tempuh 10 menit dari Bandara Abd Rahman Saleh serta 1 Menit dari Terminal Arjosari Malang. Dengan kemudahan akses tempuh tersebut, maka kami berinisiatif untuk menawarkan konsep pelayanan kesehatan yang bisa menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat Kota Malang.  (Sejarah Rumah Sakit Persada Malang) Kami menawarkan konsep pelayanan kesehatan dengan kenyamanan bercitra ekslusif, keramahan staff baik medis maupun non medis (human touch) dalam memberikan pelayanan maksimal kepada Customer serta dukungan konsep ruangan yang nyaman dan modern. Sejarah Rumah Sakit Persada Malang Dengan visi "Menuju Rumah Sakit Berstandar Internasional", kami akan mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat melalui pelayanan kesehatan be

(0812-3583-4961) Sejarah Rumah Sakit Universitas Brawijaya

Gambar
Sejarah Rumah Sakit Universitas Brawijaya Pada bulan Desember 2008 Universitas Brawijaya mendapat surat dari Dirjen Anggaran DEPKEU No. 53964/A6/2008. (Sejarah Rumah Sakit Universitas Brawijaya) tentang Pemberitahuan Pagu Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara – Belanja Pemerintah Pusat (BABUN-BPP) Tahun anggaran 2009. Pada tanggal 7 Januari 2009. Rektor Universitas Brawijaya menerbitkan Surat Keputusan No. 005/SK/2009 tentang Penetapan Lokasi.  (Sejarah Rumah Sakit Universitas Brawijaya) Rumah Sakit Universitas Brawijaya yang menetapkan bahwa lokasi RSA UB di jalan Soekarno Hatta Malang.Pada bulan Desember 2008. Sejarah Rumah Sakit Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya mendapat surat dari Dirjen Anggaran DEPKEU No. 53964/A6/2008, tentang Pemberitahuan Pagu Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara – Belanja Pemerintah Pusat (BABUN-BPP) Tahun anggaran 2009. Pada tanggal 7 Januari 2009.  (Sejarah Rumah Sakit Universitas Brawijaya) Rektor Universitas Brawijaya menerbitkan